CERITA
BRODO
Semuanya
Dimulai dan Sebuah Pertanyaan:
“Kenapa
bukan kita?”
Cerita
tentang Brodo bermula saat pertanyaan muncul di kepala Yukka dan Uta di tahun
2010. Kesulitan Yukka dalam menemukan sepatu dengan ukuran yang pas menimbulkan
rasa penasaran tersebut.
Dikelilingi
oleh produsen handal dan bahan baku yang berlimpah, Indonesia mempunyai semua
yang dibutuhkan untuk membuat brand sepatu berkelas dunia, tapi mengapa sampai
sekarang belum ada yang berkembang di Indonesia?
Jika
sampai saat ini tidak ada yang mau melakukannya atau setidaknya mau mencoba:
Kenapa
bukan kita?
Karena
itulah Brodo lahir untuk mewujudkan mimpi yang terdengar tidak mungkin.
Saat
membeli Brodo, Brothers tidak hanya mendapatkan produk lokal yang berkualitas.
Namun Brothers juga berinvestasi pada sebuah mimpi, ide, dan gagasan, bahwa
kita anak muda Indonesia selalu punya solusi yang baik.
Dikutip
dari hitsss.com
Bolak-balik ranah online dan offline, hingga
kelola sendiri keduanya
Masuk ke tahun 2011, pasar sedang diramaikan dengan banyaknya bazar
dan pop-up market, dan yang sedang naik daun pada masa itu
ialah Brightspot Market. Yukka pun membawa Brodo menjajal
pasar offline tersebut.
“Saat Brodo ikut di Denim Market, kami kedatangan tim dari The
Goods Dept. Mereka melihat-lihat sepatu Brodo. Yang mengejutkan adalah mereka
menawarkan kepada kami untuk bergabung dengan The Goods Dept. ‘Kalau sudah
masuk ke The Goods Dept, nanti kalian bisa ikut serta di Brightspot’, begitu kata
mereka. Tentu saja kami sangat senang dan mengiyakan tawaran tersebut,” kembali
Yukka terkenang akan masa lampau Brodo.
Brodo
Footwear untuk didesain khusus untuk para lelaki masa kini (Dok. Kartika Adyani
/ Hitsss.com)
Selain memasukkan produk ke The Goods Dept, Brodo juga tersedia di
beberapa distro di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan,
Bandung, dan Surabaya. Masa tersebut merupakan jalan baru bagi Brodo, yang
ternyata membuahkan hasil yang sangat baik. Yukka mengungkapkan, bahwa ia dan
Uta sempat terkejut saat menerima invoice penjualan dari The
Goods Dept, yang menunjukkan angka Rp 20 juta.
“Jangan dikira dengan angka penjualan fantastis, kami para pendiri sudah
mengantongkan keuntungan. Kami tidak gajian sampai tahun 2012. Berapa pun nilai
keuntungan yang kami peroleh, kami putar kembali untuk biaya produksi. Sebab
saat itu kami sangat bergelora untuk terus menambah stok produk, guna merespon
permintaan dari konsumen,” jelas Yukka.
Diskusi Yukka dengan sang pasangan bisnis, memutuskan bahwa sudah saatnya
mereka menerima uang hasil kerja keras keduanya. Keduanya pun membuat
perhitungan antara komisi pihak ketiga (ritel) dan biaya pemasaran digital yang
dikeluarkan Brodo sendiri, dibandingkan dengan angka penjualan. Hingga ia
menemukan hasil yang cukup menarik. “Tentu saja ada pembagian pendapatan antara
kami dengan pihak kedua. Persentase tersebut ternyata bila kami alihkan ke
biaya pemasaran digital, yang memerlukan sarana lebih sedikit, ternyata dapat
menghasilkan angka penjualan lebih besar,” tambahnya lagi.
Hingga perlahan Brodo tak lagi memasukkan produk ke distro-distro,
begitu pula di The Goods Dept. Tahun 2013 adalah masa peralihan bagi Brodo.
Sebab setelah sekian lama mengabaikan pemasaran digital (Kaskus, Facebook, dan
BBM), mereka pun membangun jalannya kembali ke ranah dunia internet. Semua stok
produk Brodo kembali dialihkan untuk pembelian dari ketiga media digital
tersebut.
Bersama dengan hal tersebut, Yukka yang sudah kembali ke Jakarta seusai
studi sarjananya, merasa perlu membuka sebuah kantor alias gudang penyimpanan
stok produk Brodo. “Awalnya gunanya hanya untuk menyimpan stok barang saja,
supaya bisa cash on delivery (COD) dengan pembeli. Namun saat
kami menempati bangunan yang lumayan besar ini, kami akhirnya buka toko. Malah saya
juga berbagi dengan adik saya yang buka bisnis barber shop di
sebelah Brodo,” ungkapnya seraya menunjukkan bisnis sang adik.
“Di Brodo
Store Bandung, gudang kami dapat memuat lebih dari 15 ribu pasang sepatu” (Dok.
Kartika Adyani / Hitsss.com)
Yukka pun menambahkan, bahwa hadirnya Brodo Store dapat meningkatkan
kepercayaan para calon pembeli yang hendak berbelanja di Brodo. Para pembeli
yang mengetahui ada Brodo Store juga beramai-ramai datang ke toko mereka, serta
mampu lebih banyak mengundang orang untuk lebih mengenal produk Brodo.
“Pengalaman dalam berbelanja offline tidak dapat tergantikan
dengan belanja online. Apalagi dalam memberi sebuah barang, dengan
warna, bahan, desain, dan ukuran tertentu,” jelas Yukka yang membuka Brodo
Store di Jakarta, karena melihat pembeli Brodo 40 % berasal dari Jabodetabek.
Melihat maraknya situs e-commerce, Yukka dan Uta merasa sudah
saatnya membuat situs Brodo, guna menampilkan segala macam produk Brodo, yang
pada tahun 2013 tersebut sudah menjual produk selain sepatu, yakni jaket, tas,
sandal, dan perlengkapan membersihkan sepatu. Melalui situsnya, Yukka dapat
memanfaatkan peralatan dari Google, seperti Google Ads dan Google Analytics.
Situs tersebut juga menjadi media pemasaran yang sangat efektif karena dapat memasukkan
banyak sekali konten, antara lain introduksi, katalog, dan jurnal.
Sejak tahun 2013 hingga saat ini, Brodo Store sudah ada di empat kota
besar, yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Surabaya. “Kami sengaja memilih
lokasi di jalan yang tidak terlalu strategis, artinya calon pembeli butuh
sedikit proses untuk mencapai toko kami. Gunanya adalah untuk menghemat harga
sewa atau beli bangunan toko tersebut,” tambah Yukka. (KA)
Misi
BRO.DO
“Misi
kami adalah untuk membuat produk yang paling dicintai, mengantarnya dengan
pelayanan yang paling bersahabat, dengan membangun budaya kerja yang
spektakuler”
Tugas
BRO.DO
MENDENGARKAN
SAHABAT
Di
Brodo, kami menjadikan semua konsumen kami sebagai sahabat. Dengan Call Center,
pelanggan bisa menghubungi kami mulai dari pukul 8.00 hingga 23.00. kami juga
dengan senang untuk mendengar pendapat dan masukkan pelanggan, oleh karena itu
kami membuat sebuah ikatan yang kuat di media sosial yang bisa juga pelanggan
ikut. Bergabunglah ke dalam komunitas kami, menjadi Brodo Gentlemen
Fungsi
BRO.DO
TEMUI
TIM YANG SUPER SPEKTAKULER
Setiap
orang yang bekerja di Brodo tak akan pernah merasa bosan karena setiap orang
menciptakan suasana yang nyaman. Sebagai tim yang terdiri dari anak-anak muda,
kami sangat bersemangat untuk mengantarkan ide yang asli dan segar untuk setiap
produk yang kami buat.
Pelayanan
yang diberikan BRO.DO
KENAPA
BRODO?
Brodo
menjamin setiap produknya berkualitas karena kita hanya menggunakan material
terbaik yang dikerjakan oleh pengrajin terbaik Indonesia. Setiap produknya juga
melewati uji kualitas yang ketat.sistem ini menjamin Brothers mendapatkan
produk yang bernilai tinggi.
Sistem
penjualan langsung ke customer yang digunakan oleh Brodo tanpa melalui pihak
ketiga memotong banyak biaya lain sehingga Brothers bisa mendapatkan barang
yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.
Untuk
menjamin kepercayaan Brothers, Brodo menyepakati sebuah perjanjian atau “Janji
Om Bro” dengan para Brothers, yaitu: pengiriman gratis keseluruh Indonesia,
penukaran produk yang mudah, kualitas terjamin, dan garansi produk selama 3
bulan.
Fasilitas
pendukung BRO.DO
Website
BRO.DO memiliki jurnal yang berisi tentang momen para pelanggan Brodo dengan
judul Gentlemen Journey. Didalam jurnal Brodo sedikitnya terdapat 13 kategori,
yaitu 12 kategoti artikel dan 1 kategori vidio.
Perencanaan
dalam melakukan pemasaran produk BRO.DO
Dikutip
dari hitsss.com
“Perjalanan pun sampai kepada salah satu
vendor yang menerima pesanan satu pasang sepatu kulit, seperti yang ingin
dipesan Yukka. Bangga memakai sepatu pesanannya sendiri, Yukka pun memamerkan
sepatu tersebut kepada teman-teman kuliahnya. “Tanpa pikir panjang, kami buka
sistem pre-order. Ternyata lumayan banyak juga yang tertarik.
Akhirnya saya mengeluarkan tabungan saya Rp 3,5 juta, ditambah uang Uta, yang
didapatkan dari hasil pinjaman, juga Rp 3,5 juta. Jadilah produksi pertama
Brodo sebanyak 40 pasang sepatu,” ujar Yukka, mengingat kala dirinya dan sang
rekan menjajal bisnis sepatu yang dikhususkan kepada kaum lelaki itu.”
Komunikasi
elektronik yang BRO.DO gunakan
Beberapa
jejaring sosial Brodo gunakan untuk komunikasi elektronik, antaralain, Line
Brodo gunakan untuk Layanan Pelanggan.
Untuk
pemasaran Brodo menggunakan jejaring sosial seperti Kaskus, Facebook dan BBM.
Kupas
Kulit Website BRO.DO
Laman
dari web bro.do/id memperlihatkan fitur-fitur yang jelas sehingga sangat
memudahkan pelanggan untuk mengakses website Brodo ini. Brodo menyediakan
berbagai fitur untuk interaksi terhadap Brodo kepada pelanggan dan pelanggan
kepada Brodo. Salah satunya fitur Testimonial yang disediakan oleh website
bro.do untuk interaksi pelanggan terhadap Brodo.
Website
Brodo sesuai dengan target pemasarannya, yaitu: usia 19-28 tahun. “Dalam branding kami tidak ingin
mengesankan terlalu serius. Bahasa yang dipakai dalam pemasaran juga
disesuaikan dengan target utama pasar kami, yaitu usia 19–28 tahun,” sebut
Yukka. (Diambil dari Kaskus). Sehingga tampilan web milik Brodo ini enak
dilihat oleh kawula muda. Berikut screenshoot
dari website Brodo, atau silahkan kunjungi langsung http://bro.do/id/.
Souce
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar