Jumat, 27 Oktober 2017

Kupas Kulit Website BRODO

CERITA BRODO
Semuanya Dimulai dan Sebuah Pertanyaan:
“Kenapa bukan kita?”
Cerita tentang Brodo bermula saat pertanyaan muncul di kepala Yukka dan Uta di tahun 2010. Kesulitan Yukka dalam menemukan sepatu dengan ukuran yang pas menimbulkan rasa penasaran tersebut.
Dikelilingi oleh produsen handal dan bahan baku yang berlimpah, Indonesia mempunyai semua yang dibutuhkan untuk membuat brand sepatu berkelas dunia, tapi mengapa sampai sekarang belum ada yang berkembang di Indonesia?
Jika sampai saat ini tidak ada yang mau melakukannya atau setidaknya mau mencoba:
Kenapa bukan kita?
Karena itulah Brodo lahir untuk mewujudkan mimpi yang terdengar tidak mungkin.
Saat membeli Brodo, Brothers tidak hanya mendapatkan produk lokal yang berkualitas. Namun Brothers juga berinvestasi pada sebuah mimpi, ide, dan gagasan, bahwa kita anak muda Indonesia selalu punya solusi yang baik.
Dikutip dari hitsss.com
Bolak-balik ranah online dan offline, hingga kelola sendiri keduanya
Masuk ke tahun 2011, pasar sedang diramaikan dengan banyaknya bazar dan pop-up market, dan yang sedang naik daun pada masa itu ialah Brightspot Market. Yukka pun membawa Brodo menjajal pasar offline tersebut.
“Saat Brodo ikut di Denim Market, kami kedatangan tim dari The Goods Dept. Mereka melihat-lihat sepatu Brodo. Yang mengejutkan adalah mereka menawarkan kepada kami untuk bergabung dengan The Goods Dept. ‘Kalau sudah masuk ke The Goods Dept, nanti kalian bisa ikut serta di Brightspot’, begitu kata mereka. Tentu saja kami sangat senang dan mengiyakan tawaran tersebut,” kembali Yukka terkenang akan masa lampau Brodo.

Brodo Footwear untuk didesain khusus untuk para lelaki masa kini (Dok. Kartika Adyani / Hitsss.com)
Selain memasukkan produk ke The Goods Dept, Brodo juga tersedia di beberapa distro di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya. Masa tersebut merupakan jalan baru bagi Brodo, yang ternyata membuahkan hasil yang sangat baik. Yukka mengungkapkan, bahwa ia dan Uta sempat terkejut saat menerima invoice penjualan dari The Goods Dept, yang menunjukkan angka Rp 20 juta.
“Jangan dikira dengan angka penjualan fantastis, kami para pendiri sudah mengantongkan keuntungan. Kami tidak gajian sampai tahun 2012. Berapa pun nilai keuntungan yang kami peroleh, kami putar kembali untuk biaya produksi. Sebab saat itu kami sangat bergelora untuk terus menambah stok produk, guna merespon permintaan dari konsumen,” jelas Yukka.
Diskusi Yukka dengan sang pasangan bisnis, memutuskan bahwa sudah saatnya mereka menerima uang hasil kerja keras keduanya. Keduanya pun membuat perhitungan antara komisi pihak ketiga (ritel) dan biaya pemasaran digital yang dikeluarkan Brodo sendiri, dibandingkan dengan angka penjualan. Hingga ia menemukan hasil yang cukup menarik. “Tentu saja ada pembagian pendapatan antara kami dengan pihak kedua. Persentase tersebut ternyata bila kami alihkan ke biaya pemasaran digital, yang memerlukan sarana lebih sedikit, ternyata dapat menghasilkan angka penjualan lebih besar,” tambahnya lagi.
Hingga perlahan Brodo tak lagi memasukkan produk ke distro-distro, begitu pula di The Goods Dept. Tahun 2013 adalah masa peralihan bagi Brodo. Sebab setelah sekian lama mengabaikan pemasaran digital (Kaskus, Facebook, dan BBM), mereka pun membangun jalannya kembali ke ranah dunia internet. Semua stok produk Brodo kembali dialihkan untuk pembelian dari ketiga media digital tersebut.
Bersama dengan hal tersebut, Yukka yang sudah kembali ke Jakarta seusai studi sarjananya, merasa perlu membuka sebuah kantor alias gudang penyimpanan stok produk Brodo. “Awalnya gunanya hanya untuk menyimpan stok barang saja, supaya bisa cash on delivery (COD) dengan pembeli. Namun saat kami menempati bangunan yang lumayan besar ini, kami akhirnya buka toko. Malah saya juga berbagi dengan adik saya yang buka bisnis barber shop di sebelah Brodo,” ungkapnya seraya menunjukkan bisnis sang adik.

“Di Brodo Store Bandung, gudang kami dapat memuat lebih dari 15 ribu pasang sepatu” (Dok. Kartika Adyani / Hitsss.com)
Yukka pun menambahkan, bahwa hadirnya Brodo Store dapat meningkatkan kepercayaan para calon pembeli yang hendak berbelanja di Brodo. Para pembeli yang mengetahui ada Brodo Store juga beramai-ramai datang ke toko mereka, serta mampu lebih banyak mengundang orang untuk lebih mengenal produk Brodo. “Pengalaman dalam berbelanja offline tidak dapat tergantikan dengan belanja online. Apalagi dalam memberi sebuah barang, dengan warna, bahan, desain, dan ukuran tertentu,” jelas Yukka yang membuka Brodo Store di Jakarta, karena melihat pembeli Brodo 40 % berasal dari Jabodetabek.
Melihat maraknya situs e-commerce, Yukka dan Uta merasa sudah saatnya membuat situs Brodo, guna menampilkan segala macam produk Brodo, yang pada tahun 2013 tersebut sudah menjual produk selain sepatu, yakni jaket, tas, sandal, dan perlengkapan membersihkan sepatu. Melalui situsnya, Yukka dapat memanfaatkan peralatan dari Google, seperti Google Ads dan Google Analytics. Situs tersebut juga menjadi media pemasaran yang sangat efektif karena dapat memasukkan banyak sekali konten, antara lain introduksi, katalog, dan jurnal.
Sejak tahun 2013 hingga saat ini, Brodo Store sudah ada di empat kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Surabaya. “Kami sengaja memilih lokasi di jalan yang tidak terlalu strategis, artinya calon pembeli butuh sedikit proses untuk mencapai toko kami. Gunanya adalah untuk menghemat harga sewa atau beli bangunan toko tersebut,” tambah Yukka. (KA)
Misi BRO.DO
“Misi kami adalah untuk membuat produk yang paling dicintai, mengantarnya dengan pelayanan yang paling bersahabat, dengan membangun budaya kerja yang spektakuler”
Tugas BRO.DO
MENDENGARKAN SAHABAT
Di Brodo, kami menjadikan semua konsumen kami sebagai sahabat. Dengan Call Center, pelanggan bisa menghubungi kami mulai dari pukul 8.00 hingga 23.00. kami juga dengan senang untuk mendengar pendapat dan masukkan pelanggan, oleh karena itu kami membuat sebuah ikatan yang kuat di media sosial yang bisa juga pelanggan ikut. Bergabunglah ke dalam komunitas kami, menjadi Brodo Gentlemen
Fungsi BRO.DO
TEMUI TIM YANG SUPER SPEKTAKULER
Setiap orang yang bekerja di Brodo tak akan pernah merasa bosan karena setiap orang menciptakan suasana yang nyaman. Sebagai tim yang terdiri dari anak-anak muda, kami sangat bersemangat untuk mengantarkan ide yang asli dan segar untuk setiap produk yang kami buat.
Pelayanan yang diberikan BRO.DO
KENAPA BRODO?
Brodo menjamin setiap produknya berkualitas karena kita hanya menggunakan material terbaik yang dikerjakan oleh pengrajin terbaik Indonesia. Setiap produknya juga melewati uji kualitas yang ketat.sistem ini menjamin Brothers mendapatkan produk yang bernilai tinggi.
Sistem penjualan langsung ke customer yang digunakan oleh Brodo tanpa melalui pihak ketiga memotong banyak biaya lain sehingga Brothers bisa mendapatkan barang yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.
Untuk menjamin kepercayaan Brothers, Brodo menyepakati sebuah perjanjian atau “Janji Om Bro” dengan para Brothers, yaitu: pengiriman gratis keseluruh Indonesia, penukaran produk yang mudah, kualitas terjamin, dan garansi produk selama 3 bulan.
Fasilitas pendukung BRO.DO
Website BRO.DO memiliki jurnal yang berisi tentang momen para pelanggan Brodo dengan judul Gentlemen Journey. Didalam jurnal Brodo sedikitnya terdapat 13 kategori, yaitu 12 kategoti artikel dan 1 kategori vidio.
Perencanaan dalam melakukan pemasaran produk BRO.DO
Dikutip dari hitsss.com
Perjalanan pun sampai kepada salah satu vendor yang menerima pesanan satu pasang sepatu kulit, seperti yang ingin dipesan Yukka. Bangga memakai sepatu pesanannya sendiri, Yukka pun memamerkan sepatu tersebut kepada teman-teman kuliahnya. “Tanpa pikir panjang, kami buka sistem pre-order. Ternyata lumayan banyak juga yang tertarik. Akhirnya saya mengeluarkan tabungan saya Rp 3,5 juta, ditambah uang Uta, yang didapatkan dari hasil pinjaman, juga Rp 3,5 juta. Jadilah produksi pertama Brodo sebanyak 40 pasang sepatu,” ujar Yukka, mengingat kala dirinya dan sang rekan menjajal bisnis sepatu yang dikhususkan kepada kaum lelaki itu.”
Komunikasi elektronik yang BRO.DO gunakan
Beberapa jejaring sosial Brodo gunakan untuk komunikasi elektronik, antaralain, Line Brodo gunakan untuk Layanan Pelanggan.
Untuk pemasaran Brodo menggunakan jejaring sosial seperti Kaskus, Facebook dan BBM.

Kupas Kulit Website BRO.DO
Laman dari web bro.do/id memperlihatkan fitur-fitur yang jelas sehingga sangat memudahkan pelanggan untuk mengakses website Brodo ini. Brodo menyediakan berbagai fitur untuk interaksi terhadap Brodo kepada pelanggan dan pelanggan kepada Brodo. Salah satunya fitur Testimonial yang disediakan oleh website bro.do untuk interaksi pelanggan terhadap Brodo.
Website Brodo sesuai dengan target pemasarannya, yaitu: usia 19-28 tahun. “Dalam branding kami tidak ingin mengesankan terlalu serius. Bahasa yang dipakai dalam pemasaran juga disesuaikan dengan target utama pasar kami, yaitu usia 19–28 tahun,” sebut Yukka. (Diambil dari Kaskus). Sehingga tampilan web milik Brodo ini enak dilihat oleh kawula muda. Berikut screenshoot dari website Brodo, atau silahkan kunjungi langsung http://bro.do/id/.










Souce :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar